KULONPROGO – Pimpinan Cabang Aisyiah (PCA) Dekso Kalibawang Kulonprogo rutin menggelar pertemuan dan pengajian setiap Jumat Legi. Pada Jumat 2 Agustus 2024 mulai pukul 15.00 sampai 17.00, materi yang disampaikan tentang tuntunan praktis merawat jenazah atau rukti jenazah.
Materi tuntunan rukti jenazah disampaikan oleh Ustadzah Ukhti Jamiaty SAg MAg dan Ibu Kusminah SAg Ketua MTK (Majelis Tabligh dan Ketarjihan). Pada kesempatan itu, ustadzah bersama jamaah langsung praktik tatacara merawat jenazah.
Anggota PCA Dekso, jamaah pengajian Jumat Legi di Masjid Al Iman Kisik Banjarasri, juga mendapatkan pengetahuan tentang adab memperlakukan orang yang telah meninggal. Pertama, memejamkan mata. Selanjutnya, melemaskan dan meluruskan tubuh jenazah. Katupkan mulutnya, kalau perlu dibantu dengan tali dari kain, dikaitkan melingkar dari dagu, pipi, pelipis dan ubun-ubunnya.
Kemudian, meletakkan ke dua tangan (sedakep) di atas dada lalu diikat. Tutup muka wajahnya dan seluruh tubuhnya. Terakhir mengucapkan kalimat tarji’. Ustadzah mengingatkan jangan lupa mendoakan dan melunasi hutang serta menjalankan wasiat dari almarhumah.
Sedangkan Siti Nur Mustowati SSos. Majelis Tabligh PPA/Bina Ruhani RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga mengirimkan materi berbentuk slide tentang “Tuntunan Praktis Merawat Jenazah”.
Majelis Tabligh PPA menyampaikan tata cara memandikan jenazah. Pertama, niat karena Allah. Hal-hal yang perlu diperhatikan, Perukti menggunakan APD lengkap. Kemudian, jenazah ditempatkan di tempat pemandian yang tertutup (membujur ke utara, kepala di utara kaki di selatan).
Lepas pakaian jenazah dan tutupi auratnya dengan kain basahan. Perutnya diurut (ditekan) agar kotoran tuntas keluar. Kemudian gigi, mulut, dan hidungnya dibersihkan. Memulai menyiram anggota wudhu terlebih dahulu (bukan mewudhukan).
Menyiram seluruh tubuh hingga rata dengan mendahulukan bagian kanan dan dengan bilangan ganjil 3, 5, 7 atau sesuai dengan kebutuhan. Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun dan mengkramasi rambut kepala dengan shampo.
Selanjutnya bilas hingga bersih. Miringkan jenazah (kekiri) untuk membersihkan bagian kanan dari belakang tubuh jenazah dan sebaliknya. Bersihkan kuku-kuku jari tangan dan kaki. Menyiram seluruh tubuh dengan air bersih hingga merata. Menyiram air kapur barus untuk terakhir kalinya. Keringkan jenazah dengan handuk. Bila jenazahnya masih mengeluarkan cairan boleh dibunteti dengan perban/plastik.
Bina Ruhani RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyatakan jika ada kaki palsu, tangan palsu, mata palsu, atau gigi palsu tidak mempengaruhi mayat (boleh dicopot atau boleh tidak dicopot) baik pada waktu dimandikan maupun pada waktu dikuburkan. Adapun gigi palsu dari emas boleh dilepas untuk dimanfaatkan.
Untuk jenazah perempuan setelah dimandikan rambutnya dipintal menjadi tiga. Boleh memakai wangi-wangian. Tidak boleh menganiaya mayat (memotong kuku, rambut dsb). Orang meninggal dalam peperangan (syahid) cukup dimakamkan dengan pakaiannya tanpa dimandikan, kafani dan disholatkan. Meninggal syahid karena lahiran, tenggelam, longsor (selain perang) dimandikan seperti biasa. Jika meninggal dalam kondisi ber-ikhram diruksi biasa tanpa diberi wangi-wangian.
Pada pertemuan dan pengajian Majelis Tabligh & Ketarjihan Pimpinan Cabang Aisyiah Dekso Kalibawang bertema Gerakan Perempuan Mengaji “Wujudkan Silaturahmi dan Ketenteraman Hati” di Masjid Al Iman Kisik Banjarasri, Ketua PCA Dekso Kalibawang Ibu Sri Lestari MPd I menyampaikan hasil pertemuan pengurus harian dan para ketua majelis pada 30 Juli di Teras Menoreh tentang pembentukan dan kepengurusan Biro Informasi Komunikasi Keluarga Sakinah Aisyiah (BIKKSA) dan Gerakan Aisyiah Cinta Anak (GACA) PCA Dekso. (*)
Artikel Gerakan Perempuan Mengaji Wujudkan Silaturahmi dan Ketenteraman Hati: PCA Dekso Kalibawang Sampaikan Tuntunan Praktis Merawat Jenazah pertama kali tampil pada Wiradesa.co.