Bekerja apapun dilakukan untuk menghidupi keluarga. Terpenting tidak nyolong, tidak ngapusi, dan tidak merugikan orang lain. Syukur apa yang dikerjakan itu bermanfaat bagi orang lain.
Itulah prinsip hidup yang dipegang Eko Budiyono (56 tahun), bapak tiga orang anak yang tinggal di Wonosroyo, Bojonegoro, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.
Untuk menghidupi keluarga, Eko Budiyono, keliling kota Yogyakarta dengan sepeda onthel menawarkan jasa reparasi payung. Warga Temanggung ini baru pulang ke rumahnya di Wonosroyo, jika sudah mendapatkan uang yang cukup.
“Kapan pulang ke rumah itu tidak menentu, biasanya dua atau tiga minggu, baru pulang,” ujar Eko Budoyono saat mereparasi payung di Perumahan Wiyoro The Residence Baturetno, Banguntapan, Rabu 28 Mei 2025.
Dari memperbaiki satu payung itu, Pak Eko memperoleh uang jasa Rp 15.000. Musim hujan, ada beberapa warga yang memanfaatkan jasa reparasi payung. Tetapi jika musim kemarau agak jarang.
Makanya dalam beberapa minggu, warga Temanggung ini keliling kota Yogyakarta dan sekitarnya menjajakan jasa reparasi payung. Selama di Yogyakarta, dia tidak kost atau kontrak tempat untuk bermalam, tetapi tidur di kantor kalurahan atau di masjid.
“Sekarang ini, saya tidur di kantor Kalurahan Banguntapan,” jelas Pak Eko. Nanti kalau sudah mendapatkan uang sekitar Rp 500 ribu, baru pulang ke rumah. Sebenarnya, bapak tiga orang anak ini mau kerja di bangunan, tetapi badannya tidak sekuat dulu.
Kuat atau tidak kuat, hidup tetap terus berjalan. Apapun kondisinya harus terus diupayakan, diikhtiarkan, agar hidup bisa terselamatkan. Selamat dunia akhirat. (*)
Artikel Menghidupi Keluarga dengan Reparasi Payung pertama kali tampil pada Wiradesa.co.