KULONPROGO – Orang yang merugi itu orang yang memutus tali silaturahmi. Karena orang yang memutus hubungan dengan orang yang masih ada hubungan darah tersebut, amal ibadahnya tidak diterima dan tidak dicatat sebagai pahala oleh Allah Subhanahu Wa Taala.
“Apakah bapak-bapak, ibu-ibu di sini masih ada yang memutus tali silaturahmi. Masih ngenengke, jothaan, ora aruh-aruh, karo sedulure. Monggo habis dari sini mulai mendatangi, ngaruhke, dan menjalin tali silaturahmi yang selama ini terputus,” papar Ustadz Rofiq Abu Yusa’ saat menyampaikan tauziahnya di hadapan ratusan alumni umroh Al-Azis Kulonprogo, Minggu (27/4/2025).
Ustadz Rofiq menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memutus tali silaturahmi, antara lain karena harta warisan dan didikan orangtua yang keliru. Biar harta warisan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari, maka selesaikan segera pembagian harta warisan dengan hukum Islam.
Kepada para alumni umroh Al-Azis, Ustadz Rofiq berpesan agar dalam mendidik anak-anaknya dengan dasar hadist dan Alquran. Dalam hadist yang shahih, orang yang memutus tali silaturahmi itu tidak akan diterima amal ibadahnya. Maka seharusnya, anak-anak diajarkan untuk selalu menjalin tali silaturahmi dengan orang-orang yang ada hubungan darah, dengan ibu, bapak, simbah, kakak, adik, budhe, pakdhe, bulik, paklik, dan lainnya.

Pengurus Al-Azis Tour & Travel Kulonprogo menyelenggarakan Pengajian dan Syawalan Alumni Umroh Al-Azis Kulonprogo di Masjid Agung Wates, Ahad 27 April 2025. Kegiatan yang dihadiri sekitar 200 jamaah ini diawali dengan pembukaan, ikrar halal bil halal, sambutan mengayubagyo alumni umroh Februari 2025 serta awal dan akhir Ramadhan 1446 H, tauziah, dan diakhiri dengan doa.
Dalam sambutannya, pengurus Alumni Umroh Al-Azis Kulonprogo, Ustadz H. Basuki, mendoakan agar amal ibadah para alumni umroh, khususnya selama bulan Ramadhan dan Syawal 1446 Hijriyah diterima Allah SWT. “Selanjutnya, bapak-bapak dan ibu-ibu alumni umroh meningkat ketaqwaannya,” tandas Ustadz H. Basuki.
Tanda-tanda seseorang meningkat ketaqwaannya, adalah tingkat keimanan dan keislamannya meningkat. Setelah sholat wajibnya tidak bolong, sholat tahajudnya meningkat. Jika dulu sepuluh kali dalam sebulan, sekarang duapuluh kali dalam sebulan, ada peningkatan, atau setiap malam sholat tahajud.
“Jika dulu mengisi kotak infaq sepuluh ribu rupiah, sekarang meningkat menjadi limabelas ribu rupiah atau lebih. Shodaqoh di Jumat Berkah juga meningkat,” ujar Ustadz H. Basuki. InsyaAllah, ibu-ibu dan bapak-bapak alumni umroh Al-Azis terus meningkat ketaqwaannya.

Sebelum acara pengajian dan syawalan diakhiri, pengurus Al-Azis Kulonprogo membagikan 28 doorprize kepada para alumni umroh yang beruntung. Hadiah itu 14 doorprize dari Ustadz Abu Ayyub dan 14 doorprize dari pengurus Al-Azis Kulonprogo. Selain itu juga diserahkan satu voucher senilai Rp 5.000.000 untuk umroh Oktober 2025.
Pada akhir acara, Bayu Rianto mengumumkan ada rencana akan diselenggarakan wisata religi bagi alumni umroh Al-Azis Kulonprogo. Alternatif tujuannya ada dua, alternatif pertama ke Blitar (Masjid Ar-Rahman) dan alternatif kedua ke Bojonegoro (Masjid An-Nahda). Dua masjid ini sempat viral karena kemegahannya. Masjid Ar-Rahman nuansanya seperti Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi. (*)
Artikel Pengajian dan Syawalan 1446 H Alumni Umroh Al-Azis Kulonprogo: Tauziah, Bagi-bagi Doorprize, Voucher, dan Rencanakan Wisata Religi pertama kali tampil pada Wiradesa.co.