KECAMATAN Sambelia terletak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona, meliputi pesisir pantai yang indah, pegunungan, dan hutan yang masih asri.
Sambelia merupakan pintu gerbang menuju Gili Kondo, salah satu destinasi wisata favorit di Lombok Timur yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Di tengah potensi keindahan wisatanya, mayoritas warga yang bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, dan pengrajin masih terbatas dalam infrastruktur dan pelayanan kesehatan.
Mengetahui hal ini, Tim KKN-PPM UGM berinisiatif membantu masyarakat sekitar untuk menumpas masalah yang dihadapi masyarakat dengan menghadirkan program kerja yang efektif, efisien serta solutif. Program kerja mereka yang pertama adalah Sekolah Pantai. Program ini dilaksanakan guna meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa-siswi daerah pesisir, terutama usia di bangku sekolah dasar, SMP hingga jenjang SMA di Desa Labuhan Pandan.
“Kami melibatkan lima belas mahasiswa dari berbagai program studi yang bertujuan untuk mengajarkan dan meningkatkan pemahaman siswa-siswi berbagai ilmu multidisipliner dari pertengahan Juli hingga awal pekan Agustus,” kata Virnanda Kartika Putri anggota Tim KKN PPM dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (22/8).
Kepala Sekolah MTS Riadussolihin NDW Veteran, Dhuha, mengaku senang dengan kehadiran mahasiswa yang menginisiasi kegiatan sekolah pantai. Menurutnya, program yang dijalankan mahasiswa makin motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Kami harap program kerja yang diajarkan dapat diterapkan kembali ke siswa-siswi ke depannya “Senang sekali bisa menerima mahasiswa KKN UGM pada tahun ini, pengajaran yang diberikan kepada anak-anak sangat membantu sekali,” katanya.
Selain di bidang pengajaran, mahasiswa juga melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk biofertilizer untuk masyarakat sekitar di Sambelia. Adanya pupuk organik diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah sehingga penyerapan oleh tanaman menjadi lebih efisien.
Salah satu petani cabai, Madhan, di Dusun Sugian, mengatakan tanaman cabainya sering terserang penyakit yang dapat menyebabkan gagalnya panen. “Sejak menggunakan biofertilizer, tanaman saya menjadi lebih sehat dan hasil panennya pun meningkat,” katanya.
Selain program kerja di bidang soshum dan saintek, Tim KKN-PPM UGM Sambelia juga melaksanakan program kerja di bidang medika untuk pengurangan angka stunting. Program ini dilaksanakan akibat masih tingginya angka stunting di daerah tersebut. “Tidak hanya disebabkan malnutrisi, tetapi juga kondisi tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu yang kurang optimal,” jelas Aloysia Diandra Narasari anggota Tim KKN PPM lainnya.
Menurut Aloysia, kegiatan yang dikemas tumpas stunting ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para ibu mengenai pentingnya mencegah stunting. Tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mendorong para ibu untuk lebih kreatif dalam mengolah makanan dengan bahan-bahan lokal sehingga dapat diterapkan di rumah masing-masing.
Sekretaris Desa Labuhan Pandan, Mustiadi menilai berbagai inovasi yang ditawarkan mahasiswa untuk diterapkan di Sambelia karena meskipun sudah banyak program yang dilakukan untuk mengurangi angka stunting, namun hasilnya belum maksimal. “Adanya program yang dibawakan oleh tim KKN UGM selama 50 hari ini, diharapkan angka stunting di wilayah Labuhan Pandan bisa menurun,” tegasnya.
Siti Nur Annisa, anggota mahasiswa KKN PPM menuturkan berbagai program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN-PPM diharapkan bisa memberikan sumbangsih yang berarti bagi masyarakat. “Harapannya semoga program-program ini nantinya dapat terus berjalan dan memberikan manfaat pada masyarakat,” pungkasnya. (*)
Artikel Sekolah Pantai Tingkatkan Pemahaman Siswa-siswi di Pesisir Sambelia pertama kali tampil pada Wiradesa.co.