TANAM pisang Cavendish, sembilan bulan sudah panen. Biaya perawatannya sangat murah, tetapi hasilnya melimpah.
Dengan mudahnya perawatan dan hasilnya yang menguntungkan, sekarang banyak petani di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang menanam pohon pisang jenis Cavendish di lahan sawahnya.
“Kami mulai menanam pisang Cavendish awal tahun 2024. Sekarang sudah akan panen,” ujar Ponijan, seorang petani yang menanam pisang di wilayah Padukuhan Krasaan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Minggu 13 Oktober 2024.
Lahan yang ditanami pisang, dulu ditanami pepaya California. Karena kebanjiran di awal Januari 2024 menyebabkan 2.700 pohon pepaya mati, Ponijan mengganti tanaman pepaya dengan tanaman pisang jenis Cavendish.
“Saya beli bibit pisang Cavendish melalui online. Alhamdulillah hasil buahnya bagus. Semoga nilai jualnya juga bagus,” kata Ponijan. Dia menjelaskan, sekarang baru menanam 30 pohon dan ke depan akan menanam pohon pisang Cavendish lebih banyak lagi.
Sebelum menjual hasil budidaya pisangnya, petani yang tinggal di Srimartani, Piyungan, Bantul, ini sudah cek harga di sebuah minimarket di Jalan Wonosari, Piyungan. “Harga pisang Cavendish di minimarket cukup mahal, dua biji saja harganya delapan ribu rupiah,” jelas Ponijan.
Perawatan tanaman pisang Cavendish sangat mudah. Bahkan tanpa pupuk, tumbuhnya sudah bagus. Sehingga biaya perawatan sangat murah. Pohon pisang tahan dengan bencana alam, seperti banjir dan angin puting beliung.
Budidaya pisang Cavendish, ternyata perawatannya mudah, panennya cepat, dan untungnya lumayan. Karena masa panen pisang jenis ini sekitar sembilan bulan dan harga di pasar cukup tinggi. Tidak ada salahnya para petani menanam pohon pisang di sebagian lahannya. (Ono)
Artikel Tanam Pisang Cavendish, Sembilan Bulan Panen pertama kali tampil pada Wiradesa.co.