BENDUNGAN atau warga sekitar menyebut Mantras, Sungai Mruwe, merupakan spot mancing menarik bagi para penggemar mancing. Karena selain ada air terjun, juga banyak ikan yang melompat ke atas menuju hulu sungai.
Mantras Sungai Mruwe merupakan bendungan buatan Belanda yang terbangun di wilayah Padukuhan Salakan, Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan pengendali banjir Sungai Mruwe ini dibangun setiap jarak 1 kilometer. Jadi setelah Mantras di Salakan juga ada Mantras di sisi selatan Kantor Kalurahan Potorono. “Jarak dari Mantras Salakan ke Mantras Potorono sekitar satu kilometer,” ujar Bahron, Pengelola Embung Potorono, Kamis 5 Desember 2024.
Karena ada dua bendungan pengendali banjir, aliran air yang menjadi tenang berjarak satu kilometer, merupakan spot mancing menarik, menantang, dan gratis bagi para mancing mania. Berbagai jenis ikan hidup di sungai ini, mulai dari Lele, Nila, Pelus, Tawes, sampai Bawal.
Sungai Ngruwe berada di sisi barat Embung Potorono. Aliran sungai ini juga menjadi buangan atau limpahan air dari embung. Karena telaga yang dibangun dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di era Presiden Joko Widodo, airnya terus terisi dari mata air yang ada di sisi utara embung.
Embung Potorono menjadi habitat hidup dan berkembangnya ikan Bawal, Nila, dan Tawes. Pengelola embung membudidayakan ikan, tanpa memberi pakan. Karena yang memberi pakan, para pengunjung Wana Desa dan Telaga Desa Potorono. Biasanya pengunjung membeli pakan pelet Rp 2.000 per bungkus terus ditebarkan ke embung.
Saat pakan pelet ditaburkan ke embung, ratusan ikan dari berbagai jenis berebutan untuk memakannya. Munculnya ikan-ikan dan berebut pakan itu menjadi pemandangan menarik dan menjadi hiburan bagi para pengunjung Embung Potorono.
Selanjutnya pada periode tertentu, biasanya satu tahun dua kali, pengelola Embung Potorono panen ikan. Cara panennya dengan mancing bersama dan para mancing mania harus membayar dengan biaya yang ditentukan panitia.
Rencananya pada Minggu 8 Desember 2024, diselenggarakan mancing bersama di Embung Potorono. Ada 270 lapak yang disiapkan. Setiap satu pemancing disediakan satu lapak dan harus membayar Rp 500.000 untuk satu hari.
Pada pelaksanaan mancing bersama di Embung Potorono waktu-waktu sebelumnya, semua lapak yang disediakan biasanya terisi atau terjual. Sehingga bisa dipastikan, panen ikan pada awal Desember 2024, pengelola Embung Potorono akan mendapatkan masukan uang sekitar Rp 135.000.000 (Seratur tiga puluh lima juta rupiah).
Jika para mancing mania ingin mancing gratis, maka ada spot menarik di sungai yang ada di sisi barat Embung Potorono. Aliran Sungai Mruwe sejauh satu kilometer mulai dari Mantras Salakan sampai Mantras Potorono menjadi spot yang indah, menawan, dan menantang bagi para mancing mania. (Ono)
Artikel Favorit Mancing Mania Spot Bendungan Sungai Mruwe pertama kali tampil pada Wiradesa.co.