CONDONGCATUR – Batu-batu besar di sungai yang melewati Green Kayen masih terjaga keasilannya. Masyarakat takut untuk merusak, mengotori, apalagi mengambilnya. Karena ada mitos, jika ada orang yang berani mengincingi batu, maka alat kelaminnya akan membesar.
“Di sini ada mitos yang sudah dipercaya sejak dulu dan sudah menjadi turun-temurun, jika mengencingi di atas batu tersebut, alat kelaminnya akan membesar,” ujar Wasana, aparat Kalurahan Condongcatur yang tinggal di Padukuhan Kayen, Minggu 20 Oktober 2024.
Adanya mitos tersebut, batu-batu di kawasan Bendungan Kayen Kali Boyong masih asli, dan itu menjadi salah satu maskot di Grojogan Bendungan Kayen. Masih banyak batu-batu besar dari erupsi Gunung Merapi yang ada di sungai sisi Green Kayen.
Green Kayen terletak di Padukuhan Kayen, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak tahun 2019, kawasan ini menjadi destinasi wisata hijau di daerah Sleman.
Menurut Dadang Hermawan, Ketua Pokdarwis Green Kayen, nama Green Kayen muncul secara tiba-tiba. Kala itu ada anak-anak yang pencari daun lompong dan pohon pisang untuk pakan ikan gurame. Mereka spontan sepertinya cocok dengan kata “Green” untuk mengenalkan wisata daerah di Padukuhan Kayen.
Pada tahun 2019 Pemerintah Kalurahan Condongcatur meresmikan Green Kayen sebagai salah satu destinasi baru di Kalurahan Condongcatur. Obyek wisata ini menjadi salah satu penunjang potensi di Padukuhan Kayen.
Sebenarnya, yang menjadi destinasi utama Green Kayen adalah “Grojogan” di Sungai Boyong yang melewati Padukuhan Kayen. Potensi alam, aliran yang mempesona itu menjadi satu-satunya padukuhan di Kalurahan Condongcatur yang dilewati Sungai Boyong.
Sungai yang berhulu di Lereng Gunung Merapi sampai SD Al Azhar Ring Road Utara dengan nama Sungai Boyong. Selanjutnya dari SD Al Azhar sampai pantai Laut Selatan yang membelah Kota Yogyakarta dengan nama Sungai Code. Sungai Boyong melewati Padukuhan Kayen sepanjang 300 meter.
Bendungan Kayen Kali Boyong dibangun tahun 1985 dengan anggaran tahun 1985/1986 dan selesai di Tahun 1986. Untuk talud-talud di sepanjang Bendungan Kayen masih asli dari batu-batu Gunung Merapi, dibiarkan saja dan tidak boleh ditambang.
Kenapa tidak boleh ditambang dan tidak boleh dirusak atau dikotori? Menurut Wasana, warga setempat, ada mitos yang sudah dipercaya sejak dulu dan sudah menjadi turun-temurun jika mengencingi di atas batu tersebut, alat kelaminnya akan membesar.
Sampai sekarang batu-batu di kawasan Bendungan Kayen Kali Boyong masih asli, dan material Gunung Merapi itu menjadi salah satu maskot di Grojogan Bendungan Kayen. Ternyata mitos menjadi salah satu cerita kearifan lokal yang bermanfaat untuk menjaga kelestarian alam. (Yuli)
Artikel Mitos Green Kayen: Kencingi Batu Alat Kelamin Membesar pertama kali tampil pada Wiradesa.co.