Keberadaan Belik Sor Gayam di Padukuhan Karet, Kalurahan Pleret. Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki sejarah penting bagi kehidupan masyarakat perdesaan. Sayangnya, mata air sebagai sumber kehidupan yang membersihkan, menyehatkan, dan menyejahterakan itu kini semakin terancam kelestariannya.
Dulu
Dulu Belik Sor Gayam sebagai tempat mandi dan mencuci oleh warga sekitar, khususnya warga RT 03 Padukuhan Karet. Sumber mata air ini dulu dikelilingi pohon Gayam dan terlihat rindang, asri, serta terasa sejuk, dan nyaman. Airnya deras keluar dari sela akar-akar pohon Gayam dan jernih.
Pohon Gayam itu tidak hanya ada di sekitar belik, tetapi juga tumbuh di sepanjang aliran air yang mengalir dari Belik Sor Gayam. Persawahan yang ada di sisi selatan belik, tanahnya dalam, berlendut, warga desa menyebutnya ngembel.
Tanah yang ada di sisi selatan dibiarkan untuk limpahan air yang keluar dari belik. Sehingga tanahnya berlendut dan dalam. “Dalamnya seperut. Tanah pelungguh Carik Kalurahan Pleret itu dibiarkan, tidak untuk bercocok tanam,” ujar Iswanto, Kadus Padukuhan Karet, saat mengantarkan wartawan Wiradesa.co untuk melihat langsung kondisi Belik Sor Gayam, Selasa 4 Februari 2025.
Pak Kadus yang didampingi Nurwanto, Ketua RT 03 Padukuhan Karet, mengungkapkan warga sekitar dulu pernah berusaha menyumbat aliran air dari belik dengan ijuk. Agar airnya tidak keluar dengan deras, tetapi air belik tetap terus mengalir.
Sekarang
Kondisi Belik Sor Gayam sekarang terlihat gersang. Meski airnya tetap mengalir, tetapi tidak sederas dulu. Pohon Gayam yang dulu katanya ada di sekitar belik, sekarang sudah tidak ada. Pohon-pohon Gayam ditebangi semua. Pohon Gayam yang ditebang tidak hanya di sekitar belik, tetapi juga yang tumbuh di sepanjang jalan menuju Belik Sor Gayam.
Debit air dari belik yang besarnya 5 liter per detik sejak tahun 2019 dimanfaatkan untuk penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat. Proyek Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dari Pekerjaan Umum yang mulai pembangunannya tahun 2018 dirancang untuk memenuhi kebutuhan air dari 70 kepala keluarga (KK) di Padukuhan Karet. Namun Kadus Karet, Iswanto, menjelaskan sekarang sudah ada sekitar 120 pelanggan.

Limpahan air dari Belik Sor Gayam mengalir melalui parit sejauh sekitar 400 meter sampai Sungai Opak. Sepanjang air mengalir dari belik sudah dibangun talud, sehingga terlihat bersih. Namun aliran air itu terlihat tidak dimanfaatkan para petani untuk keperluan pertanian atau bercocok tanam. “Para petani lebih memilih menggunakan sumur bur untuk mengaliri sawahnya,” tandas Iswanto.
Yang Akan Datang
Warga RT 03 Padukuhan Karet berencana akan menanam Pohon Gayam di sekitar belik. Selain itu, warga juga akan mengeduk atau menggali belik agar ada kubangan kolam air belik seperti dulu.
“Sekarang, sudah ada lima bibit tanaman Gayam. Nanti kami akan berusaha mendapatkan bibit tanaman Gayam lagi agar bisa ditanam di sekitar belik,” ujar Nurwanto, Ketua RT 03 Padukuhan Karet.
Selanjutnya warga bersama Tim Wiradesa berusaha memanfaatkan limpahan air belik untuk kolam ikan. Selain itu, air belik juga akan dipergunakan untuk menyirami tanaman sayur dan buah yang ada di lahan sekitar aliran air Belik Sor Gayam.
Warga yang didukung Pemerintah Kalurahan Pleret juga punya keinginan memanfaatkan limpahan air belik untuk tempat pemandian atau kolam renang, atau tempat anak bermain air. Sehingga kelak Belik Sor Gayam menjadi destinasi wisata yang bisa menyejahterakan warga sekitar.
Dengan penanaman Pohon Gayam, mengupayakan konservasi air, serta menjaga dan melestarikan lingkungan, insyaAllah alam akan menghasilkan energi positif bagi warga di sekitarnya. Alam yang terjaga kelestariannya akan berdampak positif bagi kehidupan manusia.
Maka jaga dan percantiklah alam. Jangan sekali-kali merusak alam. Merusak alam, seperti menebangi Pohon Gayam di sekitar sumber mata air, sama saja dengan merusak masa depan kehidupan manusia sendiri. (Ono)
Artikel Belik Sor Gayam Karet Pleret: Dulu, Sekarang, dan Yang Akan Datang pertama kali tampil pada Wiradesa.co.