SEMARANG – Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ditetapkan sebagai salah satu dari 10 desa percontohan antikorupsi di Indonesia. Penentuan 10 desa dari 10 provinsi sebagai pilot project desa antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilaksanakan di Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa 7 Juni 2022.
Desa Banyubiru merupakan salah satu dari 10 desa yang berada di wilayah Kecamatan Banyubiru, yang berpenduduk 8.746 jiwa. Luas wilayahnya 677.087 hektar dimana 192.087 hektar dari luas wilayah tersebut adalah tanah sawah. Banyubiru memiliki 9 dusun yaitu, Krajan, Kampung Rapet, Randusari, Tegalwuni, Cerbonan, Demakan, Pancuran, Dangkel, dan Tawang Rejo.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir pada peluncuran desa percontohan antikorupsi di Gowa Sulsel, merasa tertantang untuk menjadikan desa-desa di wilayah Jateng sebagai desa antikorupsi. “Kami siap menjadikan 7.809 desa di Jawa Tengah sebagai desa percontohan antikorupsi nasional,” tegas Ganjar.
KPK menentukan desa antikorupsi didasari dari cara pengelolaan keuangan desa dan kredibilitas aparat desa, khususnya kepala desa. Aparat desa yang berintegritas, transparan, dan akuntabel dalam penggunaan keuangan negara. Mereka harus jujur dan berani, serta transparan dalam menggunakan anggaran, baik anggaran dana desa dari daerah, dana desa dari pusat, maupun anggaran dari sumber lainnya.
Ketua KPK Firli Bahuri mengemukakan, pemerintah telah mengeluarkan anggaran negara ke desa-desa sebesar Rp 468 triliun. Ternyata korupsi tidak hanya di kota saja, tetapi juga terjadi di desa. “Ada 601 kasus korupsi yang melibatkan 688 kepala desa atau perangkat desa yang menjadi tersangka,” papar Firli.
Untuk mencegah perbuatan melanggar hukum, KPK menginisiasi pembentukan Program Desa Antikorupsi sebagai langkah untuk mengantisipasi merebaknya praktik korupsi di tingkat desa. Ada 10 desa di 10 provinsi di Indonesia yang dijadikan pilot project. Ke-10 desa itu, yakni Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Desa Kamang Hilia (Agam, Sumatera Barat).
Selanjutnya Desa Hanura (Pesawaran, Lampung), Desa Cibiru Wetan (Bandung, Jabar), Desa Sukojati (Banyuwangi, Jatim), Desa Kutuh (Badung, Bali), Desa Kumbang (Lombok, NTB), Desa Detusuko Barat (Ende, NTT). Desa Mungkuk (Kalbar), dan Desa Pakatto (Gowa, Sulsel). (*)