GUNUNGKIDUL – Wilayah Gunungkidul yang terkenal tandus, susah air, dan daerah kering, ternyata bisa untuk budidaya tanaman buah melon. Dengan media galon dan menerapkan konsep bertani cerdas air, hasil panen melonnya bagus.
Salah seorang petani di Dusun Kenteng, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menanam 1.000 bibit melon dalam galon. Kini setelah 50 hari sudah berbuah.
“Kami mendapatkan formula dan teknik penanaman melon dari Studio Tani Gunungkidul,” ujar Joko, warga Dusun Kenteng, Jumat 19 Juli 2024. Formula itu meliputi pembuatan pupuk dan pemanfaatannya, serta teknik penyiraman tanaman buah melon.
Pendiri Studio Tani, Tri Madi Wiyono, menjelaskan formula itu tidak hanya media tanamnya saja, tetapi juga pemupukannya. “Petani kami ajarkan bagaimana membuat pupuk padat, cair, dan penggunaan pestisida,” jelas Mas Wiyono.
Dalam perhitungan Studio Tani, budidaya buah melon dalam galon, caranya mudah dan hasilnya melimpah. Dengan menanam benih melon di 1.000 galon dalam 70 hari bisa menghasilkan 1.500 kilogram buah melon.
Menurut Mas Wiyono, seorang petani di Dusun Kenteng sebulan yang lalu menanam 1.000 benih buah melon. Dengan formula dan teknik penyiraman model Studio Tani, diperkirakan dalam waktu 70 hari menghasilkan 1.500 kg. Asumsinya setiap batang melon menghasilkan minimal 1,5 kg buah melon.
Benih melon yang ditanam petani di Dusun Kenteng tersebut jenis Inthanon. Jenis buah melon ini masuk kategori kelas premium. Harga di pasaran Rp 25.000 per kg. Jika menanam 1.000 batang, hasilnya 1.500 kg, maka petani melon dalam dua bulan menghasilkan pendapatan Rp 37,5 juta.
Harga Pokok Produksi (pupuk, air, benih) Rp 10.000 per batang. Sehingga untuk menanam 1.000 batang buah melon, HPP-nya Rp 10.000.000. Jadi pendapatan bersihnya sekitar Rp 27.500.000 dalam waktu 70 hari. (*)
Artikel Tanam 1.000 Benih Melon dalam Galon, 2 Bulan Hasilkan Rp 37,5 Juta pertama kali tampil pada Wiradesa.co.