YOGYA – Buah melon cerdas air dari Tambakrejo, Semanu, Gunungkidul, diminati pengunjung Festival Lumbung Mataraman (FLM) di Lapangan Kenari Yogyakarta. Kegiatan yang dimeriahkan dengan Pameran dan Bazar untuk memperingati Hari Pangan Sedunia ini berlangsung dua hari, Rabu dan Kamis 17 Oktober 2024.
Banyak pengunjung FLM yang ingin membeli melon, hasil budidaya tanaman buah cerdas air, warga Kampung Tangguh Padukuhan Tambakrejo, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Namun penjaga stand tidak melayani pembelian buah melon pada hari pertama (Rabu), karena panitia FLM melarangnya.
Menurut salah seorang panitia, stand tanaman melon cerdas air dari Gunungkidul menarik perhatian pihak yang ditugasi swasembada pangan di Indonesia, khususnya di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tamu dari IKN mau melihat langsung ke stand tanaman melon cerdas air Lumbung Mataraman Gunungkidul.
Pada Pameran dan Bazar FLM selama dua hari, warga RW 43 Tambakrejo, Semanu, membangun replika Green House dengan tanaman melon di media galon, bekas tempat air mineral. Replika itu lengkap dengan pengairan secara otomatis, menerapkan teknologi untuk usaha pertanian terpadu.
Tanaman melon dengan media galon itu sudah berbuah. Sehingga buah melon yang cukup besar berwarna kuning menarik pengunjung. Apalagi ada beberapa pengunjung yang merasakan nikmatnya buah melon yang dijadikan sampel oleh penjaga stand. “Rasanya manis banget, seger, dan lembut,” ujar Devi, salah seorang pengunjung FLM.
Tri Madi Wiyono, penggagas Kampung Tangguh RW 43 Tambakrejo Semanu, menjelaskan sekarang ada sekitar 15 kepala keluarga di wilayah RW 43 yang sudah memiliki Green Hause di sekitar rumahnya. Warga menanam sayur dan buah melon di dalam Green House menerapkan sistem bertani cerdas air.
Sedangkan Suranto, warga RW 43 Tambakrejo yang ikut menjaga stand di FLM, menambahkan bertani di Green House itu, selain irit air juga irit tenaga kerja dan terhindar dari berbagai hama yang biasa menyerang tanaman pangan di Gunungkidul. “Buah melon yang kami pamerkan di sini dijamin organik,” tegas Suranto.
Jujur, warga Kampung Tangguh Tambakrejo yang dibersamai Bu Lurah Marsilah Harto, selain ikut pameran juga ingin menjual buah melon hasil budidayanya. Jika ada pelarangan menjual, karena akan ada tamu dari IKN, itu membuat warga yang sudah tiga hari kurang tidur mempersiapkan replika budidaya melon cerdas air, merasa khawatir.
“Hari terakhir kalau tidak laku, bagaimana,” inilah bisikan beberapa warga Tambakrejo yang menjaga stand Petani Cerdas Air Lumbung Mataraman Gunungkidul di Lapangan Kenari Yogyakarta. Semoga panitia FLM bertanggungjawab dengan pelarangan penjualan di hari pertama. (Ono)
Artikel Buah Melon Cerdas Air Diminati Pengunjung Festival Lumbung Mataraman pertama kali tampil pada Wiradesa.co.