SLEMAN-Panwaslu Kapanewon Depok menggelar rapat koordinasi pengawasan terkait pemetaan kerawanan pemilihan bupati dan wakil bupati Sleman bertempat di D’Kalpa Hotel Demangan Yogyakarta, Jumat (20/9/2024).
Ketua Panwaslu Depok, Hari Jumanto, SS. M,Si menjelaskan rapat koordinasi bertujuan untuk pemetaan kerawanan dalam rangka pemilihan bupati dan wakil bupati Sleman 2024. Rakor dihadiri pihak terkait seperti panewu Depok, Polsek Depok Barat, Polsek Depok Timur, Polsek Depok Bulaksumur, Koramil 11 Depok, Babinsa dan Babinkamtibmas se- Kapanewon Depok. Termasuk perwakilan instansi pemerintah, penegak hukum dan lembaga pengawas Pemilu.
“Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses pemilihan kepala daerah 2024 berjalan lancar dan aman. Melalui pemetaan kerawanan, kami berusaha mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul. Baik dari segi keamanan, pelanggaran, maupun isu sosial yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat,” jelas Hari Jumanto.
Danramil 11 Depok Mayor Infantri Nurhadi Suswanto menyampaikan, seluruh personel siap untuk mengawal jalannya Pemilukada Sleman dengan aman dan damai. Dia menyampaikan pula mengenai sumber-sumber konflik dalam Pemilukada seperti ketidaknetralan ASN, pengikut fanatik, dan kesalahan teknik penghitungan.
“Setidaknya ada tiga cara penanganan untuk mengurangi atau menghindari konflik yang akan terjadi nantinya seperti netralitas ASN, melakukan sambang dusun untuk menciptakan situasi kondusif, dan perekrutan petugas Pemilu yang profesional. Dari ketiga penanganan konflik tersebut, upaya sambang dusun kepada tokoh agama, ormas, dan organisasi kepemudaan terbukti berhasil menciptakan Pemilu presiden dan Pemilu legislatif di Kapanewon Depok yang aman dan damai beberapa waktu lalu,” ungkap Nurhadi.
Sementara itu dari Polsek Depok Timur diwakili Kanit Intelkam AKP Reki S menyampaikan peta kerawanan yang menunjukkan beberapa titik yang nantinya akan menjadi fokus pengawasan dan pengawalan.
“Salah satu yang akan menjadi fokus pengawasan adalah TPS yang terhalang / menyeberang ringrood sehingga akan mengurangi partisipasi masyarakat. Lebih tepatnya berada di Kalurahan Maguwoharjo yakni di Dusun Sambilegi, Karan Ploso, dan Krodan. Sedangkan di Kalurahan Condongcatur ada di Dusun Sanggrahan dan Joho,” paparnya.
Dalam paparannya, selain menampilkan indeks potensi kerawanan Pemilukada di Kapanewon Depok, pihak kepolisian menjelaskan antisipasi dan langkah teknis agar kerawanan-kerawanan tersebut tidak terjadi. Pihaknya juga telah siap untuk mengarahkan segala upaya agar Pemilukada 2024 ini dapat berjalan dengan aman dan damai.
Usai pemaparan dari narasumber dilanjutkan dengan diskusi yang berlangsung konstruktif, dengan berbagai masukan dan rekomendasi untuk menciptakan suasana Pemilukada yang kondusif. Panwaslu Depok berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan yang ada, guna mewujudkan pemilihan yang adil, transparan, dan demokratis dengan langkah-langkah preventif yang diambil dari hasil rapat. Panwaslu Depok berharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan dan memastikan suara mereka dihargai dan dalam upaya memastikan proses pemilihan yang transparan dan akuntabel.
“Rakor untuk mengidentifikasi potensi kerawanan dan mengambil langkah proaktif. Bersama, kita jaga demokrasi Depok. Mari bersama-sama menjaga integritas demokrasi di Sleman, Tetap semangat, dan mari kita jaga integritas Pilkada Bersama,” pungkas Hari Jumanto. (*)
Artikel Panwaslu Depok Gelar Rakor Pemetaan Kerawanan Pemilukada pertama kali tampil pada Wiradesa.co.