Matahari belum terbit, tetapi Warung Kopi Asiang di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sudah ramai dikunjungi orang. Usai subuh, warung kopi di Jalan Merapi Benua Melayu Barat ini sudah penuh dengan pembeli.
Uniknya warung kopi yang ada sejak tahun 1958 ini tidak hanya buka mulai pukul 03.00 atau dini hari, tetapi penyaji atau penyeduh kopinya tidak pakai baju. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia, barista kopi tidak pakai baju.
Penampilannya yang tidak lazim, buka baju, ada tato naga di dada dan lengan kanan ini menjadi ciri khas Warung Kopi Asiang. Sehingga tidak jarang pengunjung yang tertarik untuk foto bersama Asiang.
Foto-foto para pejabat dan pesohor bersama Asiang tertempel di dinding warung, baik di lantai bawah, maupun atas. Dari puluhan foto itu, terpampang foto Asiang bersama Menko Perekomian Erlangga Hartarto dan mantan Kepala BIN AM. Hendropriyono.
Selain itu juga ada Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Juga terpambang foto-foto tokoh dari Melayu Malaysia, antara lain Pengeran Seri Negara, Syarif Mahmud Alkadrie.
Penasaran dengan provokasi Ketua PWI Kalbar Kundori, wartawan Wiradesa.co dan sejumlah penguji UKW (Uji Kompetensi Wartawan) hari Minggu (28/7/2024) usai subuh jalan mencari Warung Kopi Asiang. Ternyata tempat warung kopi unik ini lokasinya tidak jauh dari Harris Hotel di Jalan Gadjah Mada, sekitar satu kilometer.
Setelah berjalan menyusuri Jalan Gadjah Mada Kota Pontianak dan belok kanan sekitar 100 meter, pada pagi buta, sejumlah mobil terparkir di mulut gang. Warung Kopi Asiang tidak berada di pinggir jalan besar, tetapi masih masuk gang dan ternyata meski matahari belum nampak, warung kopinya sudah ramai sekali.
“Di Pontianak itu (warganya) tidak biasa sarapan. Mereka kalau pagi cukup minum kopi,” ungkap Kundori. Makanya setiap pagi subuh, Warung Kopi Asiang sudah ramai didatangi pembeli.
Pagi buta di hari Minggu itu, kursi di lantai bawah Warung Kopi Asiang sudah penuh. Terpaksa cari tempat di lantai atas. Setelah duduk dan mengamati foto-foto yang tertempel di dinding, seorang pelayan menyodorkan menu.
Dari daftar menu, ditawarkan Kopi Saring, Kopi Susu, 3 in 1 Kopi Yin Yang, Kopi Tubruk, Kopi Tubruk Susu, dan Mocha. Selain itu juga ada Milo, Teh Panas, Teh Susu, Susu Panas, Oat Milo, Oat Susu, Jahe Susu, dan Liang Teh.
Agar lambungnya aman, wartawan Wiradesa.co memesan Kopi Susu dan Dua Telor Setengah Matang. Karena dengan susu, rasa asam kopi menjadi tidak terlalu kuat dan dirasa cocok untuk bapak-bapak usia 40 tahun ke atas.
Pelanggan Warung Kopi Asiang, umumnya bapak-bapak, dan sudah berlangganan puluhan tahun. Meski pelanggan yang dulu, kini sudah bekerja dan tinggal di luar Kota Pontianak, tetapi jika ke Pontianak pasti berkunjung ke Warung Kopi Asiang. “Pembeli di sini, kebanyakan pelanggan yang sudah lama,” kata Asiang.
Selain menyeduh atau menyajikan kopi siap dinikmati, Warung Kopi Asiang juga menyediakan Bubuk Kopi Asiang, kemasan berisi 200 gram, 500 gram, dan 1.000 gram. Selain itu juga Biji Kopi, kemasan 500 gram dan 1.000 gram.
Kota Pontianak terkenal dengan Warung Kopi. Denyut nadi kota terus terasa sepanjang malam dengan sajian kopi. Namun dari ratusan warung kopi, Warung Kopi Asiang memiliki keunikan dan kekhasan yang tidak dimiliki warung kopi lainnya. Keunikan itu antara lain penyeduhnya tidak pakai baju, buka dini hari dan hasil ekstrasinya membuat kita ketagihan ingin menikmati lagi, saat berkunjung ke Kota Pontianak. (Ono)
Artikel Warung Kopi Asiang: Buka Dini Hari, Baristanya Tanpa Baju pertama kali tampil pada Wiradesa.co.