KONAWE – Transmigran asal Daerah Istimewa Yogyakarta di Kalurahan Ahuhu, Kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, melaksanakan bersih desa dan menggelar wayang semalam suntuk. Kegiatan pada Rabu 19 Juli 2023 ini juga untuk menyambut dan merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriyah.
Perpaduan kegiatan budaya dan agama, malam itu berlangsung meriah. Dihadiri para pejabat Kalurahan Ahuhu dan Kecamatan Meluhu, para tokoh Pepadi di Konawe dan Sultra, serta ribuan masyarakat setempat. Agenda budaya diisi dengan bersih desa dan pagelaran wayang kulit, sedangkan agenda keagamaan diisi dengan istighosah.
Usai pelaksanaan istighosah dilanjutkan penyerahan wayang dari Camat Meluhu, Masnurlela kepada Dalang Ki Tuwuh Raharja, asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Malam itu dalang asal Sleman yang diiringi pengrawit dari Sanggar Kreasi Budaya Mudo Tomo membawakan lakon Pandawa Timbul.
Hadirnya para sinden senior seperti, Wastini, Muji Rahayu, Mini Suryati, Ny. Supriono, dan Wartini, menambah semaraknya pagelaran wayang di Lapangan Ahuhu. Apalagi juga tampil sinden remaja, Citra, membuat penonton semakin bersemangat lek-lekan semalam suntuk.
Ketua Panitia Suparmin berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan bersih desa dan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H. Suparmin yang juga Ketua Pepadi Konawe juga berterimakasih kepada Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kendari Sultra yang meminjamkan seperangkat gamelan bantuan dari Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sedangkan Camat Meluhu, Masnurlela mengajak masyarakat untuk terus melestarikan budaya tradisional Indonesia dimanapun berada. “Meskipun kami bukan suku Jawa, tetapi kami pernah lama hidup di Yogyakarta, sehingga kami menjunjung tinggi budaya adiluhung Jawa, khususnya wayang,” ujar Masnuriena.
Ketua PMY Zaenal Mustofa, yang juga mewakili Pepadi Sultra berterimakasih kepada Pepadi Konawe dan warga Ahuhu yang guyup merayakan bersih desa dilanjutkan wayangan semalam suntuk dengan lakon Pandawa Timbul. Bersih desa dan wayangan merupakan budaya yang harus dilestarikan, dimanapun warga Yogya berada.
Sekretaris PMY Abdul Jalil merasakan bantuan seperangkat gamelan slendro pelog dari Ngarso Dalem melalui dana keistimewaan sangat bermanfaat bagi upaya pelestarian dan pengembangan budaya Jawa di Sulawesi Tenggara. Terbukti pagelaran wayang kulit di Lapangan Ahuhu, Meluhu, Konawe, menggunakan gamelan dari Sri Sultan HB X. (*)
Artikel Transmigran Asal Yogyakarta di Konawe Melaksanakan Bersih Desa dan Menggelar Wayang Kulit Semalam Suntuk Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H pertama kali tampil pada Wiradesa.co.